Phenomenal Engineer

Phenomenal Engineer

Kita Mampu Bermimpi, Berarti Kita Mampu untuk Tidak Mengotori

| Senin, 19 Maret 2012
Ehm, test! Sepertinya blog gue rada debuan nih udah agak lama gak dicoret-coret. Tiup-tiupin aja dulu, baru ditulisin. Baru semalem baca blognya @dotsemarang, eh! Baru pagi ini mimpinya. Hidup memang berawal dari mimpi, tapi untuk meraih mimpi tersebut, kita harus bangun.

Tentang wisata impian, setiap orang bahkan semua orang, yang pikirannya normal pasti punya impian dan punya gambaran tentang bagaimana tempat wisata yang diidam2kannya. Saya hanya bisa bilang bersyukurlah para orang normal, yang masih punya impian, dan yang tinggalnya di Indonesia tercinta.

Di Indonesia banyak sekali tempat yang indah-indah, udah banyak, kata indahnya pakai pengulangan lagi, saking banyaknya. Lihat saja garis pantai, garis horison yang membujur dari ujung Sabang sampai Merauke. Lalu ke tengah dimana jajaran pulau yang terlihat hijau dari Google Earth, dari hutan lari ke pantai, gak ada habisnya keindahan. Gue ngebayangin pasti Dian Sastro bakal capek kalo ngelakuin apa yang ada di puisinya. Lari ke Hutan, dia menyanyi, lalu lari ke pantai dia teriak. Hutan sama pantai itu jauh, Cinta.

Sesuai sama temanya, gue gak ingin ngebahas puisi biarlah mereka yang ahli dibidangnya yang membahasnya. Disini gue ingin mengungkapkan wisata impian seperti apa yang ada dalam benak gue.

Gue orang Indonesia walaupun wajah Korea, yang bertempat tinggal di Pekalongan, berkuliah di Semarang, dan tempat terjauh yang pernah gue kunjungin sementara adalah Lombok. Jelas terlihat bahwa ketiganya adalah daerah pesisir dan kepulauan dengan potensi wisata kelautan. Ya, laut dan pantai itu memang indah, jenderal!

Oke, mulai dari Pekalongan, yang gak tau jangan langsung tanya. Coba search aja di Google, siapa tahu nama dan foto runner up Duta Wisata 2011nya bisa keluar.

Pekalongan punya banyak banget potensi wisata dari yang bertema kebudayaan, adat-istiadat, serta kelautan dan perikanan semuanya ada. Oke, kita ulas-secara-mungkin-kurang-lengkap ya.

Museum Batik di Kota Pekalongan

Museum batik ini telah diresmikan presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan telah dikukuhkan oleh UNESCO. Di dalamnya ada berbagai ruang koleksi batik dari seluruh Nusantara, mulai batik pesisiran sampai pedalaman. Dan yang paling menarik juga disediakannya workshop batik, yaitu fasilitas yang bisa dijadikan tempat pelatihan secara langsung oleh pengunjung, dan hasil batik yang kita buat bisa dibawa pulang. Keren kan? Bagi temen2 yang bingung cari tempat ngedate yang beda dari biasanya, disini juga tempat yang cocok.

 
Pantai Slamaran, salah satu pantai di Pekalongan

Ironis kan liatnya, ada orang cakep dan cantik berpose tapi tapi ada sampah dimana-mana. Ga mungkin juga kan gue ambilin sampah satu-satu biar keliatan bersih. Mungkin cukup satu sampah chiki aja yang gue bawa sendiri, istilahnya sampah pertama harapannya biar orang yang liat juga ngikutin ambil satu sampah terus buang pada tempatnya gitu.

Tapi kenyataannya? Mereka yang pacaran tetep asyik di pojokan, dibawah pohon cemara.
Berharaplah biar ada angin kenceng terus ngehanyutin tuh sampah2 menggunung jadi satu.
Gue pikir mereka yang tak mau bermimpi dan hanya mampu mengotori, bisa dikatakan mereka telah merusak impian orang lain.

Museum Batik dan salah satu pantai adalah sebagian kecil potensi wisata di Kota Pekalongan, yang pengen eksplorasi wisata lain bisa dateng sendiri ya. Jangan bawa sanak saudara atau temen2 yang cantik #eh.


Nah, sekarang di Semarang, di tempat kuliah gue. Sebenarnya sama semarang juga daerah pesisir dan punya potensi wisata pantai. Namun, entah kenapa pantai di Semarang bukan tempat yang cukup digandrungi untuk narsis. Pemuda pemudi kita sudah terbiasa dengan Mall. Memang untuk mendapatkan sesuatu yang indah, kita perlu melalui jalan yang susah. Namun setidaknya perlu disediakan ikon yang menarik dari Semarang yang membuat kita bangga buat narsis. Contohnya kaya di Jogja ada slogan ‘belum ke Jogja kalo belum foto di Tugu Jogja’ dan sepertinya akan sedikit aneh jika diterapin di Semarang ‘belum ke Semarang kalo belum foto di Tugu Muda’. Namun, kadang pose2 alay mereka pengunjungnya, yang salah satunya gue, doyan banget terlihat di kamera sedang sok-sokan memegang ujung tugu tersebut. AH!

Namun, buat mengatasi kebuntuan di dalam kota ada tempat-tempat yang cukup indah di daerah Kabupaten semarang. Seperti Umbul Sidomukti, yang terkenal dengan kolam renang tertinggi di Asianya. Candi Gedong Songo, dimana ada sembilan candi yang tempatnya saling berjauhan, dan bisa dilalui sambil jalan kaki atau naik kuda. Dan mungkin ada lagi objek-objek lain yang belum terekslorasi, tinggal keinginan kita saja untuk berani bermimpi, menjelajahi tempat-tempat indah di bumi. Oke, salah satunya di sebelah timur Indonesia, yaitu Lombok. Cekidot!

 
 Pantai Tanjung Aan, Lombok – Nusa Tenggara Barat



Di pantai ini bisa dibilang masih ada harapan untuk mimpi kita. Mimpi dimana memang ada pantai bebas dari sampah yang memang untuk kita, Warga Negara Indonesia, ketika di pulai sebelum lombok yaitu Bali, kita justru terasing di pantai sendiri karena kebanyakan pantainya dikuasai asing. Dan Memang masih ada pantai untuk leluasa melompat setinggi-tingginya, bersepakbola sepuasnya, dan berfoto ria sesukanya.

Namun, berjam-jam jarak yang harus ditempuh. Ya 24 jam lebih dengan transportasi darat dan laut 
(dari Semarang). Hanya hitungan jarak jam, peradaban sungguh belum begitu berkembang. Gak menutup kemungkinan juga nantinya pantai-pantai yang begitu eksotis asli milik Indonesia juga kembali mendapat campur tangan pihak asing. Lalu siapa yang harusnya berperan? Ya dimulai dari kita sendiri. Dimana kita harus menghargai alam, terutama pantai. Idealisme untuk menjaganya juga harus dipertahankan. Disinilah mimpi kita berperan, mimpi yang berpandangan ke depan tentang kebaikan, tentang kelestarian alam yang lebih baik, serta tentang pentingnya menghargai mimpi orang lain. Sebenarnya semua tempat wisata adalah sesuai impian jika kita memperlakukan alam sesuai hakikatnya. Karena alam memberi apa yang kita beri.

Jadi, mulailah bermimpi dan berhenti mengotori ya kawan. Wujudkan wisata impian kita masing-masing yang juga menjadi kebahagiaan serta dukungan keterkaitan dengan impian orang lain.

Embun pun tak bisa menjadi kabut jika hanya sebutir. Mimpi pun sulit jadi nyata jika tanpa keselarasan. Mari semangat menuju pariwisata Indonesia yang lebih baik.




0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 WAKE UP AND SEE